Tuesday 24 June 2008

Eksistensi Malaikat





Eksistensi malaikat menurut kacamata al qur’an ilmu pengetahuan

“Malaikat-malaikat dan roh naik (bergerak) menuju tuhan, dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun (menurut ukuran manusia)” (Q.Al Ma’aarij,4).

Kecepatan malaikat
           
Kalau begitu kecepatan malaikat berapa??? Inilah pertanyaan yang terus mengganggu penulis, terlebih lagi dalam bulan ramadhan dimana menurut keyakinan kita, makhluk kepercayaan Allah S.W.T. yaitu jibril akan turun ke alam bumi ini. Jibril dalam bulan ramadhan akan mengatur segala urusan buat umat manusia yang sibuk berperang, saling mengisap dan langka kasih sayang.

Marilah kita hitung.!!

Kecepatan bumi Kita berputar pada sumbunya ini menakjubkan juga yaitu sekitar 463 m/detik. Jadi kalau satu tahun kita menempuh waktu 365 hari , sungguh kita telah menempuh perjalanan mengendarai bumi kita sejauh 365 x 40.000 km = 14.600.000 km.
           
            Surat al ma’arij, 4 memberi petunjuk, bahwa kalau malaikat ini bergerak dalam waktu 1 hari , sama halnya dengan kalau kita mengendarai bumi ini (hidup di bumi) selama 50.000 tahun atau menempuh 50.000 x 14.600.000 km = 730.000.000.000 km . oleh malaikat jarak tersebut ditempuh dalam waktu satu hari. Maka kecepatan malaikat ini, jika kita asumsikan menggunakan satuan 1 hari malaikat = 24 jam malaikat 24 x 3.600 detik malaikat, adalah

730 x 109 km/detik = 8.449.074 km/detik
864 x 102   

Sungguh malaikat ini memiliki kemampuan untuk menyampaikan wahyu (ilmu Allah S.W.T.), kebaikan, rahmat dan mencatat segala perbuatan manusia yang benar dan yang salah secara tepat dan benar, cepat dan tidak pernah salah dan luar biasa kerjanya , berkecepatan sangat tinggi melampaui kecepatan cahaya.
            Dapatkat kita menangkap eksistensi malaikat yang memiliki sifat-sifat seperti diatas.??
Benar–benar amat sangat cepat.!! Bayangkan saja, mari kita bandingkan dengan kecepatan cahaya yang kita kenal sebagai yang paling cepat di dunia menurut pandangan manusia , yang menurut para ahli berkecepatan 300.000 km/detik. Ini berarti bahwa kecepatan malaikat adalah 28,16358 kali kecepatan cahaya. Benar-benar sangat menakjubkan.

Makhluk yang berkecepatan 28,16 kali kecepatan cahaya inilah , yang dalam al-qur’an dilukiskan sebagai berikut:
  1. demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan
  2. dan yang bergerak dengan amat kencang
  3. dan yang menyebarkan rahmat dengan seluas-luasnya
  4. dan yang membedakan dengan sejelas-jelasnya
  5. dan yang menyampaikan wahyu
  6. untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan
(Q.S al-mursalaat, 1-6)

            Untuk menjawab persoalan tersebut diatas kita harus mengkaji secara mendalam azas relativitas yang dilontarkan oleh bapak fisika modern albert einstein pada awalnya abad ke XX ini.

Azas relativitas einstein

Pengalaman menunjukkan bahwa bumi kita bukanlah benda yang khusus dalam jagad raya ini dalam letak dan geraknya. sudah dipelajari bahwa dalam memahami lintasan bintang di langit, bumi hanyalah satu dari beberapa planit yang berputar menitari matahari.
            Hasil percobaan michelson dan morley telah menyimpulkan bahwa kecepatan cahaya yang 300.000 km/detik  itu adalah sama dalam segala arah tidak tergantung dari gerak bumi . maka timbul pertanyaan kini bagaimana dengan kecepatan cahaya itu apabila dilihat oleh orang-orang yang ada di planit lain di jagad raya ini , yang geraknya berlainan dengan bumi? Albert einstein pada tahun 1905 mengusulkan teorinya untuk menganggap bahwa kecepatan cahaya yang besarnya sama dalam semua arah  itu juga berlaku untuk tempa-tempat lain di jagad raya ini, artinya kecepatan cahaya sama tidak tergantung pada gerak, sumber maupun pengamatnya.
Dengan landasan teori tersebut , maka einstein kemudian mengusulkan aturan penjumlahan kecepatan yang dirasakan menyimpang dari pengalaman kita sehari-hari. Jadi bila di dalam sebuah kereta api yang berjalan laju dengan kecepatan v1 km/jam ada penumpang berjalan searah dengan perjalanan kereta api dengan laju v2 km/jam terhadap kereta api . lazimnya kita menghitung dari tanah bahwa orang tersebut bergerak dengan kecepatan (v1+v2) km/jam. Menurut einstein bila orang tadi diganti dengan kedipan cahaya yang kecepatannya 300.000 km/detik, maka baik pengamat di tanah maupun di kereta api akan mengamati kecepatan kedipan cahaya yang sama yaitu 300.000 km/detik.
Menurut lazimnya , maka pengamat di bumi akan menghitung sebesar v1+300.000 km/detik, sedang menurut einstein adalah 300.000 km/detik Menurut einstein nilai kecepatan menurut pengamat di bumi harus menggunakan rumus 



 c = kecepatan cahaya
 Jadi jika v2  = c, maka
                                v = c
Aneh benar bukan !? inilah rumus yang sering disebut sebagai Rumus Relativistik Penjumlahan Kecepatan. Anehnya, justru pikiran Einstein yang aneh ini yang benar. Persamaan itu secara praktis diganti dengan hubungan v = v1+v2 apabila v1 atau v2 harganya cukup kecil bila dibandingkan dengan kecepatan cahaya. Rumus itu harus digunakan dalam bentuknya yang lengkap apabila salah satu atau kedua besaran v1 dan v2 tidak cukup kecil bila dibandingkan dengan kecepatan cahaya, misalnya mengukur kecepatan Malaikat.
Jadi bila dalam peswat yang bergerak dengan kecepatan 169 m/detik ada penumpang Malaikat yang berkecepatan 28,16 c, maka kita di tanah ini mencatat kecepatan malaikat tersebut sebesar :

v =    =     =  mendekati 28,16 c
Apabila malaikat tersebut sedang mengendarai kendaraan yang berkecepatan sebesar kecepatan cahaya, maka :



 =  = c
Rumus Einstein benar-benar menakjubkan !!!
Dari rumus di atas dapat diterangkan bahwa bila malaikat sedang mengendarai buraq, masuk ke alam dunia, maka kecepatannya menurun yaitu sama dengan kecepatan cahaya. Ini berarti bahwa pada saat nabi naik buraq akan sanggup “ berkonsultasi” dengan para malaikat, sebagaiman yang banyak dijelaskan dlam hadits nabi SAW.
Sanggupkan manusia menciptakan kendaraan secepat cahaya, yaitu 300.000 km/detik. Inilah tantangan agama terhadap ilmu pengetahuan !!.


Bagaimana ukuran kita pada saat mengendarai kendaraan yang berkecepatan 300.000 km/detik  tersebut.?!. untuk menjawab persoalan ini kita harus memahami sebuah gejala menarik yang berpangkal kepada azas relativitas, yaitu tentang dilatasi waktu dan kontraksi Lorentz.

Dilatasi waktu dan kontraksi Lorentz


Related Articles

0 comments:

Powered by Blogger.

Followers