Prinsip Fisika
Indahnya prinsip-prinsip Fisika
Setidaknya ada beberapa hukum Fisika berikut yang menjadi
tema perbincangan saya saat itu, sebagai bukti tak terbantahkan bahwa ternyata
ilmu Fisika itu bisa menjangkau banyak sisi kehidupan, bahkan kehidupan sosial
kemasyarakatan sekalipun:
Hukum Pertama dan kedua Newton mengajarkan kita agar punya
pendirian yang teguh, ilmiah, tidak suka langsung mengekor kata-kata orang
lain.
Hukum ketiga Newton mengajarkan kepada kita untuik
bertanggung jawab dan segala perbuatan kita akan dibalas.
Hukum relativitas E=mC2 mengajarkan agar kita tidak melihat
seseorang dari penampilannya fisiknya.
Hukum efisiensi mengajarkan kepada kita agar tidak sombong,
takabur, dan tawakal. Ingat ada kehendak gaib yang dapat mempengaruhi pekerjaan
kita.
Hukum ekuivalensi mengajarkan kita agar adil dan melihat
segala sesuatu dari berbagai sisi.
Hukum peluang mengajarkan kita agar tidak berjudi,
berangan-angan kosong, mempercayai kebetulan dan menyerahkan nasib pada orang
lain .
Hukum usaha mengajarkan agar terus bekerja dan mengusahakan
ada perubahan hasil, prestasi dan perbaikan dalam jalan yang lurus.
Hukum elastisitas mengajarkan kita agar tidak taklid buta,
ekstremis, tahan banting terhadap cobaan, dan toleransi. Tapi ingat ada
waktunya kita membalas.
Grafik persamaan sinus cosinus mengajArkan kita bahwa hidup
tak selalu di atas dan tak selalu dibawah.
Hukum pesawat sederhana pertama pengungkit sesuai dengan
ayat-ayat Al Qur’an : boleh jadi kamu suka pada sesutau, padahal ia sangat
buruk bagimu. Boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia sangat baik
bagimu.
Hukum paritas mengajarkan hidup memiliki pasangan. Kita tak
bisa memusnahkan salah satunya.
Efek doppler mengajarkan ; jangan menjauhi petunjuk karena
barangsiapa menjauhinya ia akan terseat selama-lamanya.
Hukum entropi mengatakna: Alam semesta, masyarakat dan
peradaban jika dibiarkan dalam demokrasi dan liberalisme tanpa hukum, akan
terus melaju menuju kehancuran.
Hukum mesin kalor mengatakan: kamu bisa mengubah
hartamu(usaha) menjadi nafsu(panas), tapi kamu tdak akan bisa mengubah nafsumu
menjadi harta. Maka jangan turuti nafsumu.
Hukum energi mekanik mengajarkan barangsiapa punya derajat
tinggi, maka ia kan punya pengaruh besar bagi masyarakat. Begitu juga orang
yang gigih dan aktif di masyarakat.
Prinsip relativitas mengatakan tidak ada aturan yang mutlak
dalam hukum manusia. Maka hukum jangan dibuat berdasarkan pertimbangan manusia.
Tapi harus berasal kepada yang maha kuasa di luar manusia, yaitu Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Jangan membuat aturan-aturan yang lain selain hukum yang
telah dibuat oleh ALLAH kepada manusia. Tiap manusia adalah relatif.
0 comments:
Post a Comment