Manusia dalam Perspektif al-Qur'an
Manusia dalam Perspektif al-Qur'an
Penciptaan Manusia
Manusia
diberikan berbagai keistimewaan oleh Allah swt. Demikian istimewanya manusia
hingga ia disebutkan sebanyak dua kali dalam rangkaian wahyu pertama yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. [96]:1-5.
Di dalam al-Qur'an—bahkan—ditemui sebuah surat yang diberi
nama al-Insan, yakni surat ke-76.
Di dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari
tanah dan setelah sempurna dihembuskan kepadanya ruh. Hal ini dapat terlihat
dengan jelas pada surat [38]:71-72. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
manusia itu tersusun atas dua unsur pokok, yaitu gumpalan tanah dan hembusan
ruh. masing-masing unsur tersebut tak dapat dipisahkan.
Dalam al-Qur'an disebutkan juga bahwa informasi tentang akan
diciptakannya manusia telah diinformasikan kepada malaikat. Informasi tersebut
menyatakan bahwa manusia akan menjadi khalifah Allah swt. di
muka bumi.
Atas fungsi terakhir inilah maka Allah swt. memberikan manusia akal yang
digunakan untuk berfikir.
Sifat Manusia
Dengan
berfikir manusia akan memiliki perilaku yang berbeda. Perbedaan itu bisa
bersifat positif dan bisa bersifat negatif. Berikut ini penulis akan memaparkan
berbagai karakteristik sifat manusia dengan meminjam teori Abdul Muin Salim.
Teori ini dinamakan Abdul Muin Salim sebagai teori "Halma" yang dapat
digambarkan dalam gambar berikut ini:
Dari teori ini dapat dijelaskan bahwa manusia itu memiliki sifat sebagai
berikut:
· Manusia
pada dasarnya diinginkan untuk beriman kepada Allah swt. sebagaimana yang
tersebut dalam surat [2]:13
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu
sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka menjawab: "Akan
berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu Telah beriman?"
Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak
tahu.
· Manusia
juga dituntut untuk menjadi muslim sebagaimana yang dinyatakan dalam surat
[3]:102
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam.
· Al-Qur'an
juga memerintahkan manusia untuk berbuat ihsan, sebagaimana yang disebutkan
dalam surat [4]:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan
diri.
Di samping hal-hal yang diperintahken tersebut ada juga
sifat-sifat yang tidak diinginkan yang dimiliki oleh manusia. Hal tersebut
adalah:
· Fasik,
sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur'an surat [5]:47
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. barangsiapa tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang
yang fasik.
· Zalim
sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur'an surat [3]:57
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amalan-amalan yang saleh, Maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan
Sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang
zalim.
· Kufur
sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur'an surat [2]:39
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Namun demikian ada juga manusia yang
"mengkombinasikan" sifat-sifat tersebut dalam kehidupannya, misalnya;
ada manusia yang beriman tetapi ia fasik dan zalim. Ada juga manusia yang
mengaku dirinya muslim tetapi ia kufur dan melakukan
kefasikan.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil beberapa
kesimpulam sebagai berikut ini:
1. Di antara ungkapan
al-Qur'an mengenai manusia adalah dengan menggunakan kata al-insandan al-basyar.
2. Al-insan dan al-basyar sama-sama
digunakan untuk menunjukkan: a. proses awal kejadian
manusia; b. pengertian
manusia secara fisik.
3. Di antara perbedaan
antara istilah al-insan dan al-basyar dalam
al-Qur'an adalah: a. Istilah
pertama ditujukan untuk menunjukkan esensi
manusia, sementara istilah kedua digunakan untuk
menunjukkan eksistensi
manusia; b. istilah pertama digunakan untuk menyebutkan manusia
dengan keadaan
awalnya, sementara istilah kedua digunakan untuk menyebutkan manusia dalam
keadaan yang lebih sempurna; c. Istilah pertama pada umumnya digunakan untuk
menunjukkan
aspek negatif manusia, sementara istilah kedua digunakan untuk
menunjukkan aspek positif
manusia.
4. Manusia diciptakan
dari tanah kemudian ditiupkan padanya ruh dan lalu diberikan akal. Karena
manusia itu berakal maka ia berperilaku, baik positif maupun negatif. Terkadang
juga manusia
yang memiliki sifat positif berperilaku dengan perbuatan yang
negatif.
B. Implikasi
Tulisan ini telah menunjukkan berbagai aspek
"kemanusiaan"-nya manusia. Yang positif harus terus diabadikan dan
negatif tentu saja harus segera ditinggalkan. Tulisan ini hanya merupakan hasil
penelitian sederhana penulis yang amat terikat dengan waktu dan fasilitas.
Penelitian lebih luas tentu masih diharapkan untuk menyempurnakannya.
0 comments:
Post a Comment