Friday, 8 April 2016

Manusia dalam Perspektif al-Qur'an

Manusia dalam Perspektif al-Qur'an

 Penciptaan Manusia
                Manusia diberikan berbagai keistimewaan oleh Allah swt. Demikian istimewanya manusia hingga ia disebutkan sebanyak dua kali dalam rangkaian wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. [96]:1-5.  
Di dalam al-Qur'an—bahkan—ditemui sebuah surat yang diberi nama al-Insan, yakni surat ke-76.
Di dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan setelah sempurna dihembuskan kepadanya ruh. Hal ini dapat terlihat dengan jelas pada surat [38]:71-72. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa manusia itu tersusun atas dua unsur pokok, yaitu gumpalan tanah dan hembusan ruh. masing-masing unsur tersebut tak dapat dipisahkan.
Dalam al-Qur'an disebutkan juga bahwa informasi tentang akan diciptakannya manusia telah diinformasikan kepada malaikat. Informasi tersebut menyatakan bahwa manusia akan menjadi khalifah Allah swt. di muka bumi.
            Atas fungsi terakhir inilah maka Allah swt. memberikan manusia akal yang digunakan untuk berfikir. 

Sifat Manusia
            Dengan berfikir manusia akan memiliki perilaku yang berbeda. Perbedaan itu bisa bersifat positif dan bisa bersifat negatif. Berikut ini penulis akan memaparkan berbagai karakteristik sifat manusia dengan meminjam teori Abdul Muin Salim.
            Teori ini dinamakan Abdul Muin Salim sebagai teori "Halma" yang dapat digambarkan dalam gambar berikut ini:    
            Dari teori ini dapat dijelaskan bahwa manusia itu memiliki sifat sebagai berikut:
·         Manusia pada dasarnya diinginkan untuk beriman kepada Allah swt. sebagaimana yang tersebut dalam surat [2]:13
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu Telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
·         Manusia juga dituntut untuk menjadi muslim sebagaimana yang dinyatakan dalam surat [3]:102
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
·         Al-Qur'an juga memerintahkan manusia untuk berbuat ihsan, sebagaimana yang disebutkan dalam surat [4]:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.
Di samping hal-hal yang diperintahken tersebut ada juga sifat-sifat yang tidak diinginkan yang dimiliki oleh manusia. Hal tersebut adalah:
·         Fasik, sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur'an surat [5]:47
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

·         Zalim sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur'an surat [3]:57
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, Maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan Sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.

·         Kufur sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur'an surat [2]:39
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Namun demikian ada juga manusia yang "mengkombinasikan" sifat-sifat tersebut dalam kehidupannya, misalnya; ada manusia yang beriman tetapi ia fasik dan zalim. Ada juga manusia yang mengaku dirinya muslim tetapi ia kufur dan melakukan kefasikan.


A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulam sebagai berikut ini:
1.      Di antara ungkapan al-Qur'an mengenai manusia adalah dengan menggunakan kata al-insandan al-basyar.
2.     Al-insan dan al-basyar sama-sama digunakan untuk menunjukkan: a. proses awal kejadian 
        manusia; b. pengertian manusia secara fisik.
3.    Di antara perbedaan antara istilah al-insan dan al-basyar dalam al-Qur'an adalah: a. Istilah 
       pertama ditujukan untuk menunjukkan esensi manusia, sementara istilah kedua digunakan untuk 
       menunjukkan eksistensi manusia; b. istilah pertama digunakan untuk menyebutkan manusia 
       dengan keadaan awalnya, sementara istilah kedua digunakan untuk menyebutkan manusia dalam 
       keadaan yang lebih sempurna; c. Istilah pertama pada umumnya digunakan untuk menunjukkan 
       aspek negatif manusia, sementara istilah kedua digunakan untuk menunjukkan aspek positif      
       manusia.
4.    Manusia diciptakan dari tanah kemudian ditiupkan padanya ruh dan lalu diberikan akal. Karena 
       manusia itu berakal maka ia berperilaku, baik positif maupun negatif. Terkadang juga manusia 
       yang memiliki sifat positif berperilaku dengan perbuatan yang negatif.


B.     Implikasi

Tulisan ini telah menunjukkan berbagai aspek "kemanusiaan"-nya manusia. Yang positif harus terus diabadikan dan negatif tentu saja harus segera ditinggalkan. Tulisan ini hanya merupakan hasil penelitian sederhana penulis yang amat terikat dengan waktu dan fasilitas. Penelitian lebih luas tentu masih diharapkan untuk menyempurnakannya. 

Related Articles

0 comments:

Powered by Blogger.

Followers